Aku Bukan Telinga

Aku bukan telinga, dan aku bukan sekedar telinga. Aku bukan hanya pendengar, atas suara-suara, yang meracau di dalam, kepalamu. Akupun bukan penjaja, tapi andaikan aku bisa menjajakan telingaku untuk suara-suaramu.

Manusia dengan segala suara dan kata, dengan segala tanya, yang berharap aku menemukan jawabannya. Lalu, di mana aku harus menemukannya? Segala dalam diriku perlu tenggelam untuk menemukan jawaban, atau setidaknya kata-kata yang tepat untuk menguraikan isi kepalamu.

Aku bukan telinga, dan aku bukan sekedar telinga. Maklumilah ruang yang kuinginkan dalam riuh isi kepalamu yang tidak sabar untuk segera dikeluarkan. Dan juga, maklumilah kalaupun aku bukan kunci jawaban yang bisa kamu temukan di halaman paling belakang.

Leave a comment

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑