Ruang-ruang di Hati

Setiap orang yang hadir mempunyai ruang masing-masing di hati seseorang, Ruang-ruang yang luasnya berbeda. Ruang-ruang yang tidak akan pernah bisa menggantikan satu sama lain. Ruang-ruang yang tidak akan pernah bisa meniadakan satu sama lain. Ketika seseorang kehilangan penghuni ruang terbesar di hatinya, maka perasaan hampa dan kosong akan hadir, Ruang terbesar di hatinya, telah kehilangan... Continue Reading →

Kamu Menang

Bagaimanapun caranya, aku ingin menang.Aku tidak mau sekedar impas.Aku ingin menang.Aku ingin memenangkannya. Kupikir, aku akan bisa menang.Tapi, nyatanya tidak.Kamu selalu menang,untuk permainan yang aku tentukan aturannya,untuk permainan yang kamu tidak pernah merasa takut kehilangan apapun. Selamat, kamu menang,untuk selamanya.

Memiliki dan Kehilangan

Tidak ada sesuatu yang ingin kumiliki, jika aku harus meminta atau menunggu dari orang lain. Segala yang kugenggam, bukan seutuhnya milikku dan apa yang tidak, belum tentu bisa menjadi milikku. Menerima kehilangan bukan kemampuan yang datang secara cuma-cuma. Ia datang bersamaan dengan penolakan atas kehilangan itu sendiri. Setiap saat, aku selalu menghitung berapa banyak hal... Continue Reading →

Ruang tamu

Photo by Cup of Couple on Pexels.com Aku adalah ruang tamu, yang enggan menyambut tamu. Ketika para tamu berdatangan dan tinggal dalam waktu yang lama, aku akan mendudukkan diriku layaknya pajangan hidup. Aku akan tersenyum, menghibur, dan sesekali ikut berkeluh kesah. Ketika para tamu akhirnya pulang dengan senyuman, akupun berdiri dengan senyuman yang tidak kalah... Continue Reading →

Membangun Benteng

Aku menemukanmu dalam keraguanku, dalam ketidakmampuanku membaca inginku, dalam kesulitanku untuk menerima diriku seutuhnya.Aku tidak pernah membenci kehadiranmu, hanya saja aku terlalu mencintai duniaku sendiri. Aku mungkin saja mencintaimu, akan tetapi rasa itu tidak lebih besar dari keegoisanku.Aku menyadarinya, dan aku tidak akan pernah mengizinkanmu memasuki duniaku. Kecuali, kamu tahu bagaimana cara membaca diriku.

Photo by Pille Kirsi on Pexels.com Kamu tahu,rasanya melangkah terlalu jauh untuk hal yang tidak kamu inginkan?Dan kemudian, menemukan diri kehilangan jati diri, dalam sepiatau mungkin dalam kegelisahan menolak pagi,untuk selalu memeluk malam.Kekacauan orang lain adalah perasaan yang tidak pernah bisa aku tolak,dan selalu tidak pernah gagal mengurungku.Aku begitu mudah hancur,dan aku tidak pernah menginginkannya.

Aku dan sepimu

Photo by Anna Roguszczak on Pexels.com Dan aku selalu tak sanggup menemukan sepimu.Andaikan aku bisa menjadi udara yang kau hirup, atau detak jantung dalam malam-malammu yang sepi.Aku akan memastikan diriku hadir, dalam wujud tenang yang tidak bisa kau sentuh.Aku akan menjadi gelap dan sunyi malammu, supaya jiwamu menemukan damai untuk terlelap.Tapi, apalah aku, hanya sisa... Continue Reading →

Photo by Jenna Hamra on Pexels.com Dan lagi,Aku mengisi waktu dengan meringkuk sendiri di kamar, seperti bayiyang merindukan rahim ibu,untuk menemukan damai,atau mungkin menyembunyikan diri.Mengatakan bahwa hari esok akan baik-baik saja,bukanlah mantra ajaib dalam agenda harianku,karena hatiku memaknainya sebagai kebohongan.Andaikan aku bisa membunuh seseorang,tentu kamu akan menjadi orang pertama yang kutemui.Menemukan hari esok yang datang... Continue Reading →

Mencuri Dengar

Photo by Ena Marinkovic on Pexels.com Aku mendengar, mendengar, mendengarMengapa aku peduli?Apakah aku peduli?Kukira tidak,aku hanya terlanjur berada pada sebuah situasi,sambil bertanya-tanya, mencari tahuberharap akan menemukan jawabaan.Jika beruntung bisa menarik kesimpulan.Jika tidak,aku akan menyimpannya dalam-dalamlalu membuang di alam bawah sadar,dan berharap tidak akan muncul,ketika senyap.

Ketakutanku

Photo by Renato on Pexels.com Aku ingin menghindar, menjauh, bersembunyidan menyimpannya untukku sendiri.Berbagi, tidak pernah menjadi hal yang mudah,bagiku.Karena menemukan diriku sendiri,kemudian menerimanya,adalah sebuah kesulitan yang tidak pernah habis aku pertanyakan.Mencintai adalah aktivitas berbahaya yang tidak ingin aku lakukan,bukan, bukan karena aku takut terluka,aku takut menemukan diriku yang lain.Kesedihan dan segala macam perasaan orang lain... Continue Reading →

Kekhawatiran Ibuku

Aku sudah lupa kapan terakhir kali aku sakit, dan merindukan ibuku. Aku juga sudah lupa kapan terkahir kali aku sakit, dan memberi tahu ibuku. Aku terlalu sering diam dan kadang berbohong, supaya ibuku tidak khawatir. Mungkin di antara anak-anak ibuku, aku lah yang paling membuatnya khawatir. Waktu kecil, ibuku pikir aku akan tumbuh berbeda dari... Continue Reading →

Dalam hening

Photo by Spencer Selover on Pexels.com Kemudian kita hening,untuk saling memahami.Kukira, aku satu-satunya orang yang berusaha memahamidalam hening,menyingkirkan segala tanya yang tak perlu.Kukira, aku satu-satunya orang yang berpura-pura tidak tahudan menunggu. Nyatanya tidak,sama seperti aku yang melakukannya tanpa kamu menyadari,kamupun melakukan hal serupa.

Aku akan menemukanmu

Photo by Tima Miroshnichenko on Pexels.com Aku akan menemukanmu,di antara bising dan riuh isi kepalakuatau di antara hening malamdengan suara jarum jam yang mengusik Aku akan menemukanmu,meski harus menciptakan ilusiatau mungkin aku juga akan luruh dan menjelmamenjadi sebuah ilusi Aku akan menemukanmu,entah bagaimana caranyaatau mungkin aku akan berhentiuntuk memilih menemukan diriku sendiri

Melihat bintang

Photo by Masha Raymers on Pexels.com Aku takut gelapTapi aku menyukai langit yang menggelap,dengan sempurnatanpa terang cahaya lampuyang sengaja kupadamkan,untuk sekedar melihat bintang-bintang,atau untuk menemukan caramenenangkan dan memenangkanrasa

Aku ingin hidupku sendiri

Aku tidak ingin hidup untuk menghidupkanperan orang lainmenggantikan peran yang telah lenyapatau sekedar menjadi wajah orang lainAku tidak ingin memerankan siapapunmenjadi baik atau sengaja menjadi burukAku ingin hidupku sendirimeski tidak menjadi siapapunAku tidak ingin menjadi barang berhargayang biasa disimpan di dalam kotakuntuk dilihat sesekali ataudipamerkan di tengah keramaianAku ingin hidupku sendirimeski senyap

Rain and memory

The rain may touch your skin makes you wet with the coldness and the memories which make you catch a cold. But there's another choice, you can sleep and play every single memory in your dream even though you catch a cold you have fallen asleep on your bed not shivering under the rain

Selamat datang dingin

Photo by Ida Rizkha on Pexels.com Selamat datang dingin,dan juga senyapyang memeluk, kemudianmenjadi canduyang mengikat, kemudianmencekik Selamat datang dingin,aku mengingat dan mencoba lupa,aku mencipta dan kemudian menghancurkan,setiap ingatan Selama datang dingin,tidak ada yang lebih dekat kecuali angindan anganLalu keduanya menyatuuntuk sekedar menghadirkan rindu Selamat datang dingin,mari menyambut damaidalam lelapmari menghadirkan mimpijika nyata tidak pernah sesuai... Continue Reading →

Persona

Photo by Shovan Datta on Pexels.com You are addictedto the magical thingswhich only existin your own world You are blindedby sincerity, kindness, honestyand all the good thingsbut you always disbelieve them You are trappedin the worldwhich you build at dawnbut It always falls apartwhen the night comes You arethe personaof myself

I will cry then I cried

Photo by cottonbro on Pexels.com I will cry for myselffor the enemy who lives inside mefor the living creature, I always dream to killfor the existence that I want to deny I cried for myself todayfor this vulnerable human beingfor the darkness which brings comfortfor the enemy which never comes but live within mefor the... Continue Reading →

Hujan dan…

Hujan dan aku yang sedang baik-baik saja- yang sedang tidak ingin meracau bersama hujan Hujan dan cerita di antara perasaan yang tidak bisa kujelaskan atau aku sendiri yang menyembunyikam Hujan dan sebuah tulisan sebagai pertanda perasaan tidak baik-baik saja Hujan dan sebuah perpisahan entah dengan sebuah ikatan yang sudah terlalu lama dan menjadi biasa atau... Continue Reading →

Berpura-pura

Harus kuakui, bahwa aku selalu menyerah pada beberapa halTidak pernah berusaha melewati batas,dan selalu menyibukkan diri membangun benteng-bentengLalu, berpura-pura terpenjara di dalamnyaNamun kenyataannya, akulah yang tidak mengizinkan diriku keluarMemilih hidup dalam ilusi ketakutan yang aku ciptakan sendiri, danbermimpi untuk menciptakan kebebasanEntah, kebebasan macam apa yang ingin aku ciptakan, dalam ilusiAku mungkin sakit,jauh di dalam diriku... Continue Reading →

Perspektif

Dimulai dengan sebuah pertanyaan, yang sederhana, tanpa praduga. Kemudian tanpa sengaja, kita mencaci dalam topeng kata-kata, untuk memenangkan ego. Perihal kebenaran, atau mungkin perihal siapa yang menang. Bagimu, kebenaran adalah tentang mengosongkan segala bias. Tapi bagiku, kebenaran adalah tentang menjadi manusiawi, menggunakan akal dan nurani. Kamu berdialog mengenai bias, tapi kamu lupa, setiap manusia membawa... Continue Reading →

I am not genie for your wish

I can be your lover. I can be your enemy. But, I can't be genie for your wish. I can't be someone who will grant your wishes, live your dreams and fulfill your expectations. Let me be myself, let me breath, so I can live longer with you. As your lover. As your enemy.

Aku berdusta mengenai diriku

Tuhan, aku ingin membunuh perasaanku pada segala sesuatu yang membuatku membenci diriku sendiri. Jika tidak berdosa, aku ingin mengurung diriku dalam kesendirian yang membuatku tenang. Aku ingin melepaskan semuanya, untuk memeluk diriku. Untuk memeluk luka yang sudah lama kuabaikan. Tuhan, tunjukkan padaku caranya membalik perasaan. Jika tidak memungkinkan, maka ijinklah aku untuk melupakan. Bagaimanapun Tuhan,... Continue Reading →

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑