Awalnya aku hanya mengagumi suaramu, yang kunikmati dari barisan sholat taraweh. Kemudian, aku mencoba ingin tahu banyak tentangmu, tentang siapa dirimu. Hingga akhirnya aku tahu, kamu suka menulis, aku menemukan blogmu dengan rangkaian kata-kata indah yang menjadi sihir untukku. Dan karena itu, aku menyukaimu (mungkin). Akan tetapi, aku sedikit kecewa. Kamu menulis tentang seseorang, seseorang dari masa lalumu. Seseorang yang kurasa telah menjadi candu dalam setiap tulisanmu dan mengambil alih kendali hatimu yang karenanya, aku merasakan perasaan aneh: sesak dan sempit.
Terimakasih, karena sudah menjadi pribadi yang menarik untuk aku kagumi dan mungkin saja, aku sukai. Kamu telah menyadarkanku dan menyelamatkanku- dari masa laluku.
Imam taraweh ini ceritanya ya?
LikeLike
Iya. Benar sekali.
LikeLiked by 1 person
Cinta Makmum kepada Imamnya 😊
LikeLiked by 1 person
Kurasa itu belum sampai pada tahap cinta.
LikeLiked by 1 person
Ralat, mungkin Kagum..?
LikeLiked by 1 person
Kagum yang sangat mendalam dan kagum yang menyelamatkan dari masa lalu.
LikeLiked by 1 person
Seperti kamu, hujan dan kenangan bukan?
LikeLiked by 1 person
Tidak. Jika hujan mengembalikan kenangan, maka dia melakukan sebaliknya, membuang kenangan itu.
LikeLiked by 1 person
Membuang kenangan dan mencipta kagum menembus harapan? Baiklah.
LikeLiked by 1 person
Iya. Setidaknya aku tahu, hatiku tidak benar-benar rusak. Masih bisa digunakan lagi.
LikeLiked by 1 person
Dengan kata lain masih ada bilik yang bisa disinggahi?
LikeLiked by 1 person
Ketersediaannya bergantung pada siapa yang mau singgah.
LikeLiked by 1 person
Aku nanti singgah ya, mau ikutan buka puasa.
LikeLiked by 1 person
Baiklah, akan aku bukakan pintu untukmu.
LikeLiked by 1 person
Terimakasih, sediakan gelas terbaikmu ya 😌
LikeLiked by 1 person
Jangan lupa bawa oleh-oleh ya 😊
LikeLiked by 1 person
Kemungkinan aku lupa. Jadi harap maklum.
LikeLiked by 1 person
Hanya mungkin kan? Kuharap, kemungkinan untuk kamu mengingatnya masih ada.
LikeLiked by 1 person
Walau kecil, iya ada, tapi kupastikan lupa.
LikeLiked by 1 person
Berarti di ralat, bukan kemungkinan lupa, tapi dipastikan lupa
LikeLiked by 1 person
Benar sekali.. Anda paham betul.
LikeLiked by 1 person
Selamat berbuka dan terimakasih sudah memastikan lupa.
LikeLiked by 1 person
Selamat berbuka, terimakasih atas jamuannya..
LikeLiked by 1 person
Terimakasih kembali, karena sudah berkunjung.
LikeLike
Maaf gak sempat bantu cuci piring..
LikeLiked by 1 person
Lain kali, kamu kuberi daun pisang untuk makan.
LikeLiked by 1 person
Ide bagus. Sekalian buahnya ya.
LikeLike
Tidak diberikan sepaket. Kalau mau sepaket, bisa bawa nanem pohon pisang sendiri.
LikeLiked by 1 person
Yah, kirain sepaket.. Diskonlah biar bisa sepaket. Sama sama April loh.
LikeLiked by 1 person
Aku tidak menjual sepaket dan tidak berniat menjual sepaket. Atau, kalau kamu memang menginginkan yang sepaket bisa cek di toko sebelah.
LikeLiked by 1 person
Toko sebelah nggak bisa ngutang.. Hahahahaha
LikeLike
Memang aku menawarkan pembayaran dengan dihutang?
LikeLiked by 1 person
Sebelumnya demikian.
LikeLiked by 1 person
Seingatku aku tidak menawarkan perhutangan.
LikeLiked by 1 person
Mungkin kamu lupa, atau aku yang tidak ingat?
LikeLiked by 1 person
Atau memang tidak pernah ada?
LikeLiked by 1 person
Kukira ini akhirnya, sebab semua memang tidak pernah ada.
LikeLiked by 1 person