Photo by Luca Nardone on Pexels.com

Menyelam, menyelam, menyelam, menyelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam. Sibuk menyelam, lalu tenggelam.

Seberapa dalam kamu perlu terus menyelam untuk memahami orang lain? Seberapa banyak hal yang perlu kamu ketahui untuk memberikan pemakluman kepada orang lain? Memangnya kamu perlu melakukan semua itu untuk mencapai sebuah konklusi atas diri seseorang? Bukankah manusia adalah makhluk misterius nan ajaib dengan ribuan premis tanpa konklusi?

Jadi, akhir-akhir ini aku sedang bertanya-tanya, memangnya bisa ya menciptakan satu konklusi berupa label untuk diri seseorang? Kurasa aku selalu terjebak dengan keinginan untuk memberikan label objektif untuk setiap orang, mencari tahu banyak hal, mencoba memahami, dan terus berulang hingga aku merasa kelelahan dan kehilangan diri sendiri. Setiap hal baru yang kutemukan layaknya potongan puzzle yang membentuk gambar besar yang tidak pernah berhasil kuidentifikasi, dan kemudian membuatku sibuk mencari potongan puzzle yang lain. Entah aku tidak mampu mengidentifikasi gambar besar yang ada di depan mataku, atau aku tidak bisa mempercayai gambar tersebut. Setiap kali menemukan potongan puzzle, aku selalu bertanya-tanya sekaligus meleburkan, meniadakan diriku, untuk melihat potongan puzzle tersebut dalam bentuk apa adanya, menciptakan diri tanpa prasangka-ego untuk memahami seluas manusia bisa menciptakan dunia ini.

HA HA HA kamu pikir kamu bisa melakukannya? Menyelam terus menyelam, meniadakan, meniadakan, bisa gila kamu!

Leave a comment

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑