There is no excerpt because this is a protected post.
Bagaimana Mungkin Aku Tidak Punya Rasa Takut
Ibuku pernah berkata, "Kamu jadi orang ya yang punya rasa takut. Kamu kok jadi orang ngga ada takut-takutnya." Padahal, aku takut dengan banyak hal dan punya banyak ketakutan, apalagi kebaikan orang lain. Aku hanya bayi sensitif, yang akan cemas dan takut hanya karena ditinggal sendiri. Bagaimana mungkin aku tidak punya rasa takut?
Protected: Dariku yang tidak tahu tulisan ini sebaiknya diberi judul apa
There is no excerpt because this is a protected post.
Menggadaikan Kebahagiaan
Photo by drmakete lab on Pexels.com Ada sebuah peribahasa, Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepianBersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudianatauLebih baik terluka sekarang daripada terluka nanti We pressure ourselves to complete the duty without grasping what it means in the first place. We have impossible expectations to be happy despite it being just a spectrum of temporary... Continue Reading →
Seringkali luka yang kamu miliki jadi terlupakan karena tersembunyi, di luar kemampuan matamu untuk melihat. Sampai pada akhirnya akan ada orang yang bertanya terkait luka tersebut. Dan seketika kamu menyadari pernah memiliki luka, yang tentu saja kamupun juga menyadari dari mana luka tersebut berasal.
Protected: Manusia-Manusia dengan Hatinya
There is no excerpt because this is a protected post.
Berputar-Putar untuk Tenggelam
Photo by Amine on Pexels.com Akhir-akhir ini aku sedang memikirkan perihal esensi dari kehidupan. Di kehidupan ini aku mencari apa sih? atau Memangnya di kehidupan ini aku harus melakukan apa? dan kemudian sampai di pemikiran, tidak ada yang perlu dipertahankan mati-matian di dunia ini. Temanku mengatakan kalau dia sedang belajar mencintai apapun dan siapapun, dan... Continue Reading →
Aku Bukan Telinga
Aku bukan telinga, dan aku bukan sekedar telinga. Aku bukan hanya pendengar, atas suara-suara, yang meracau di dalam, kepalamu. Akupun bukan penjaja, tapi andaikan aku bisa menjajakan telingaku untuk suara-suaramu. Manusia dengan segala suara dan kata, dengan segala tanya, yang berharap aku menemukan jawabannya. Lalu, di mana aku harus menemukannya? Segala dalam diriku perlu tenggelam... Continue Reading →
Keterbatasan dalam Memahami
Photo by Thiago Matos on Pexels.com Siapa kamu ingin melihat kedalaman pikiranku? Kamu tidak akan pernah menemukan apapun yang kamu inginkan. Aku sungguh berbaik hati, dalam hal menunjukkan diriku. Akan tetapi, kamupun harus menyadari bahwa manusia bukanlah makhluk sederhana. Kamu tidak akan menemukan apapun dalam retorika panjangku. Yang kamu temukan adalah sisi diriku sebatas yang... Continue Reading →
Between S-R
"Between stimulus and response, there is a space. In that space is our power to choose our response. In our response lies our growth and our freedom" - Victor Frankl Akhir-akhir ini ada banyak hal yang kupikirkan (yaa karena anda hobinya memang overanalyzing dan overthinking). Awalnya ingin kutuliskan secara panjang lebar untuk mengurai secara lebih... Continue Reading →
Menjadi Apapun
Katanya, aku tidak perlu menjadi api yang membakar, besi ataupun batu yang keras. Katanya, aku hanya perlu menjadi air, yang menetes perlahan, tapi selalu, untuk mengikis dan menghancurkan. Tapi, aku tidak perlu katanya untuk menjadi sesuatu. Aku akan menjadi apapun yang aku inginkan, bukan yang kamu inginkan.
Aku Melakukan Ini Untukmu
"Madame Rosa took you in when you were very little, she doesn't keep a birth register. She has seen a great many children come and go since then, my little Mohammed..... Perhaps your father was killed in the Algerian War. A fine thing, a splendid thing! A hero of independence!" "Monsieur Hamil, I'd rather have... Continue Reading →
The Boy, The Mole, The Fox, and The Horse
"Being kind to yourself is one the greatest kindness." said The mole "What is the bravest thing you've ever said?" asked The boy "Help." said The horse Beberapa hari lalu aku direkomendasikan sebuah buku judulnya The Boy, The Mole, The Fox and The Horse (ada filmnya juga dengan judul yang sama). Bukunya penuh gambar keempat... Continue Reading →
Photo by Luca Nardone on Pexels.com Menyelam, menyelam, menyelam, menyelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam, tenggelam. Sibuk menyelam, lalu tenggelam. Seberapa dalam kamu perlu terus menyelam untuk memahami orang lain? Seberapa banyak hal yang perlu kamu ketahui untuk memberikan pemakluman kepada orang lain? Memangnya kamu perlu melakukan semua itu untuk mencapai sebuah konklusi atas diri seseorang? Bukankah... Continue Reading →
Membaca Arah Angin dan Agenda
Ke arah manakah angin akan bertiup? Kira-kira agenda apakah yang dibawa para tamu ketika berkunjung menemui pemilik singgasana? Dan kamu, akan memilih pilihan yang seperti apa? Di suatu waktu yang telah berlalu aku pernah berdoa seperti ini "Tuhan, aku hanya ingin hidup tenang. Aku lelah. Tapi jika suatu saat ada badai yang datang mengusik, berilah... Continue Reading →
Selamat Datang Kembali
Selamat datang kembali. Semua tulisan di blog ini adalah bagian dari dirimu, yang untuk sekian lama ingin kamu sembunyikan. Tahu nggak? Kalau kamu tidak pernah berubah, dari sejak kecil, selalu hobi menyembunyikan. Selamat datang kembali. Tidak apa-apa jika besok, atau lusa atau entah kapan, kamu ingin bersembunyi lagi.
Apa ketakutan terbesarmu?
Jika suatu saat nanti, aku akan kabur meninggalkan diriku dan menguburnya hidup-hidup. Jika suatu saat nanti, aku akan menutup diriku dari semua koneksi yang ada di dunia ini.
Lihat Lebih Dekat
Photo by Anna Shvets on Pexels.com Dengan jumlah penduduk bumi yang miliaran, kamu akan tetap menemukan kalimat ini, "Maaf ya, aku cuma bisa chat kamu, aku nggak punya siapa-siapa." Lalu, ke mana saja miliaran atau mungkin ratusan atau puluhan orang terdekat yang ada di sekitarnya? Dan anehnya, hal itu bukan fakta yang mengejutkan. Namun, cukup... Continue Reading →
Rumination
Beberapa hari yang lalu, aku menyadari beberapa hal dari satu kejadian yang sebenarnya tidak perlu pusing-pusing kupikirkan. Tapi karena sudah terlanjur berputar-putar di otak, aku akan menuliskannya saja: 1. Oh, aku tidak pernah sembuh. Ketika menghadapi suatu hal yang serupa, aku akan selalu merefleksikannya sebagai pengalamanku sendiri. Dan selalu saja, ketika menceritakannya kepada orang aku... Continue Reading →
Aku seringkali berpikir, "Ah, sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu bahagia. Aku jadi mencari-cari alasan untuk merasa sedih." Entah apa yang kupikirkan, terlalu bahagia, dan terus-menerus berbahagia kadang membuatku merasa cemas.
Apa yang kamu dapatkan dari semakin bertambah tua?
Photo by molochkomolochko on Pexels.com Apa yang kamu dapatkan dari semakin bertambah tua? Jadi, akhir-akhir ini aku semakin sering mengamati wajah orang-orang di sekitarku, kerutan di wajah mereka dan berbagai ekspresi yang muncul. Dan perasaan apa yang muncul ketika mengamati wajah mereka? Sedih. Waktu bergerak begitu cepat, namun nyatanya aku tidak cukup menghargai dan mencintai... Continue Reading →
Menemukan sebuah pemikiran begini di tengah menonton drama, Ketika berjalan di kegelapan, seorang diri, dan muncul perasaan sepi dan takut. Terkadang, orang yang lewat tanpa sengaja, kemudian berjalan bersama tanpa perlu saling menyapa dan mengatakan tujuan, akan membunuh sepi dan takut. Seperti menemukan tangan yang akan memegangmu erat ketika ingin berlari karena ketakutan, dan hangat... Continue Reading →
Ruang-ruang di Hati
Setiap orang yang hadir mempunyai ruang masing-masing di hati seseorang, Ruang-ruang yang luasnya berbeda. Ruang-ruang yang tidak akan pernah bisa menggantikan satu sama lain. Ruang-ruang yang tidak akan pernah bisa meniadakan satu sama lain. Ketika seseorang kehilangan penghuni ruang terbesar di hatinya, maka perasaan hampa dan kosong akan hadir, Ruang terbesar di hatinya, telah kehilangan... Continue Reading →
Do you wanna go back to those days?
No matter how far you run away, you will always back to that day. The memories of that day will always take you back and trap your mind. It's a curse, which you will never be free from. Can't you forgive yourself? Do you miss those days? Do you wanna go back to those days?... Continue Reading →
Terima kasih Mbak Shinta karena sudah menuliskan kata-kata yg menghibur, aku jadi tersadar perlu memberikan banyak afirmasi positif untuk diriku…
Terima kasih Mbak Shinta karena sudah mengingatkanku juga bahwa semua emosi adalah baik, fitrah. Semua emosi berhak hadir dan kita…
Terima kasih sudah membuat tulisan yang sungguh reflektif ini, Noona đź’›
Aku tidak mau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Mengapa aku menjadi diskriminatif sekali terhadap emosi yang fitrah ini? Bersakit-sakit, memberi pesan…
Noona versi anak-anak tentu akan merasa bangga dengan Noona yang sudah mendewasa. Bila ia membaca tulisan Noona ini, ia tentu…